SISTEM APLIKASI TES POTENSI AKADEMIK UNTUK MENENTUKAN
PENJURUSAN SMA
Mata Kuliah Pengembangan Proyek Sistem Informasi
Dosen Dr. Lily Wulandari
Disusun Oleh Andy Sukmawan (10108233)
Liza Maulida (11108156)
Ipnu Imaniar R (11108025)
Kelas 4KA08
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2012
Daftar Isi
Hal
Daftar Isi 1
Latar Belakang 2
Batasan Masalah 2
Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan 3
Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan 3
Manfaat yang akan diperoleh 4
Keuntungan Sistem 4
Rancangan Anggaran Biaya 4
7 Fase Metodologi Pengelolaan Proyek 5
Spesifikasi Sistem 6
Spesifikasi Hardware 7
Perancangan Program Aplikasi 7
Tim Pembuat Aplikasi 10
Jadwal Proyek 10
Penutup 10
Latar Belakang
Sekolah menengah atas adalah jenjang pendidikan menengah pada pendidikan formal di Indonesia yaitu setelah lulus sekolah menengah pertama atau sederajat. Sekolah menengah atas ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas X sampai kelas XII. Pada semester dua kelas X, siswa SMA dianjurkan untuk memilih salah satu jurusan yang ada disekolah yaitu IPA dan IPS. Pengarahan jurusan sejak dini ini dimaksudkan untuk memudahkan siswa memilih bidang ilmu yang akan ditekuninya di Universitas atau akademi yang tentunya akan mengarah pula kepada karirnya kelak.
Penjurusan diperkenalkan sebagai upaya untuk lebih mengarahkan siswa berdasarkan minat dan kemampuan akademiknya. Di sekolah menengah atas (SMA) siswa-siswa yang mempunyai kemampuan sains dan ilmu eksakta yang baik, biasanya akan memilih jurusan IPA, dan yang memiliki minat pada social dan ekonomi akan memilih jurusan IPS.
Penjurusan ini dibutuhkan beberapa kriteria penilaian, seperti nilai raport dan hasil tes potensi akademik. Kurangnya teknologi informasi yang digunakan menjadikan semua pengerjaan dilakukan secara tertulis. Tes potensi akademik bertujuan untuk mengetahui bakat dan kemampuan, serta tingkat kecerdasan dari siswa-siswi dalam menentukan penjurusan IPA dan IPS.
Secara umum sistem penjurusan yang di terapkan di sekolah menengah atas sudah memenuhi standar pendidikan, hanya saja masih terdapat beberapa kelemahan dan dalam pengolahannya masih belum terkomputerisasi, khususnya dalam pengolahan data penjurusan, sehingga perlu dilakukan pengembangan lebih lanjut untuk dapat mengatasi kekurangan-kekurangan tersebut.
Batasan Masalah
Aplikasi Tes Potensi Akademik untuk menentukan Penjurusan ini adalah sebuah aplikasi yang dibuat untuk menentukan penjurusan pada SMA dengan menggunakan soal tes potensi akademik berupa tes verbal, tes numerik atau angka dan tes logika. Aplikasi ini hanya ditujukan untuk SMA kelas X pada semester 2.
Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan
Berdasarkan analisis sistem yang dilakukan, kami menemukan kelemahan dan kekurangan dari sistem yang sedang berjalan dalam menentukan penjurusan (IPA/IPS) pada SMA-SMA yang ada, yaitu :
No | Permasalahan | Bagian | Pemecahan |
1 | Siswa di SMA mengikuti ujian tes potensi akademik secara tertulis. | Siswa | Dibuat sistem ini sebagai media siswa untuk dapat mengerjakan soal secara komputerisasi. |
2 | Kurangnya penyediaan media tentang tes potensi akademik secara komputerisasi. | Siswa | Pengerjaan dalam soal dan jawab secara komputerisasi dengan adanya waktu yang sudah ditentukan serta mengukur kecerdasan seorang siswa. |
3 | Proses pengerjaan soal dan jawab kurang efektif dan efisien sehingga banyak memakan waktu. | Siswa | Dengan adanya sistem ini, maka siswa dibatasi waktu yang sudah ditentukan. |
4 | Penilaian tes masih dilakukan secara manual, sehingga kurang efisien. | Guru | Penilaian tes dilakukan secara komputerisasi sehingga menjadi lebih efisien. |
5 | Cara kerja sedikit lambat sehingga banyak menyita waktu. | Guru | Cara kerja menjadi lebih cepat, tepat dan efisien. |
Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan
Aplikasi Tes Potensi Akademik untuk Menentukan Penjurusan ini secara sederhana dapat digambarkan sebagai sebuah bentuk fasilitas yang berperan sebagai penyeleksian siswa, agar mempermudah siswa mengerjakan soal dan untuk mengetahui kemampuan, minat dan tingkat kecerdasan seorang siswa. Perangkat lunak ini memiliki hak akses di dalam penggunaannya yang digunakan oleh user, dalam hal ini pihak siswa dan admin yakni pihak dari guru computer dan guru BP.
Oleh karena itu aplikasi ini diharapkan dapat menjadi media alternative ketika diharapkan dengan persoalan keterbatasan ruang dan waktu serta dapat memberikan informasi yang cepat dan akurat kepada pihak yang terkait.
Manfaat yang akan diperoleh
Bagi pengelola Sekolah (guru) :
- Dapat memberikan kemudahan dalam mengambil keputusan.
- Menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif.
- Mengubah cara kerja menjadi lebih cepat, tepat, dan efisien.
Bagi Siswa :
- Memudahkan siswa dalam melakukan penjurusan.
- Dapat mengenalkan aplikasi system computer sejak dini.
- Siswa mengerti manfaat dan pentingnya menguasai teknologi tinggi, sehingga membantu penalaran dan kreasi siswa khususnya dibidang ilmu Teknologi Informasi (IT).
Keuntungan Sistem
- Tampilan menarik berbasis windows sehingga mudah digunakan.
- Menggunakan bahasa indonesia.
- Database yang terintegrasi dapat memudahkan manajemen data atau informasi.
- Integrasi data dapat dijaga dengan baik.
- Sistem proteksi yang berlapis untuk keamanan data.
- Mudah digunakan oleh siswa (user friendly)
Rancangan Anggaran Biaya
Perincian biaya yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
1. Biaya Persiapan Operasi
a. Biaya Instalasi Software
- Software Microsoft Visual Studio Rp. 200.000
1. 2. Biaya Proyek
a. Biaya Konsultasi :
- Analisis 1 Orang Rp. 1.500.000
- Programmer 3 Orang Rp. 4.500.000
- Teknisi Rp. 1.500.000
2. b. Biaya Transportasi dan Biaya akomodasi 3 orang Rp. 300.000
3. Tahap Analisis dan Desain
a. Biaya mengumpulkan data, dokumentasi Rp. 50.000
b. Biaya rapat Rp. 100.000
4. Biaya Operasi dan Perawatan
a. Biaya perawatan Hardware Rp. 150.000
b. Biaya perawatan Software Rp. 150.000
c. Biaya konsultasi Rp. 200.000
Total Biaya Keseluruhan Rp. 8.650.000
Fase Metodologi Pengelolaan Proyek
1. Fase Definisi
Mencatat kebutuhan yang diperlukan dalam membangun sistem ini dengan memperoleh informasi menggunakan metode observasi, yaitu dengan mendatangi sekolah dan mencari data sekolah tersebut dengan mewawancarai beberapa siswa dan guru. Selain observasi, juga mencari dan mengolah informasi melalui media internet.
2. Fase AnalisaMenganalisis system yang sedang berjalan dengan tujuan untuk mendesain system baru atau menyempurnakan system lama. Tujuan dari tahapan ini adalah Membuat keputusan apabila system saat ini mempunyai masalah atau sudah tidak berfungsi secara baik dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki sistem. Mengetahui ruang lingkup pekerjaannya yang akan ditanganinya. Memahami sistem yang sedang berjalan saat ini. Mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya.
3. Fase Desain
Pada tahap ini penentuan proses dan kebutuhan dari system yang baru dengan mendesain
interface terhadap inputan dan output bagi guru computer dan para siswa agar mudah dalam
menggunakannya.
4. Fase Pemrograman
Pada fase ini mulai mengerjakan program setelah sesudahnya melakukan fase
definisi, analisis dan desain. Disini tim sangat berhati-hati dalam mengerjakan program karena
harus sesuai dengan rencana dan kebutuhan yang ada.
5. Fase Pengujian
Proses pengujian ini dilakukan pada logika internal untuk memastikan semua pernyataan sudah
diuji. Pengujian eksternal fungsional untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan
bahwa input akan memberikan hasil yang tepat.
6. Fase Penerimaan Pengujian
Setelah melakukan fase pengujian lalu tim akan mengevaluasi kekurangan dan juga kesalahan
yang ada pada program dengan melihat error dan mengkoreksi sehingga dapat memberikan hasil
yang diinginkan.
7. Fase Pengoperasian
Fase terakhir ini melakukan pengoperasian sistem baru dan melakukan pengecekan terhadap
sistem yang akan dilakukan oleh guru komputer setiap 1 bulan sekali. Sehingga apabila ada
kerusakan terhadap sistem maka guru komputer bisa langsung melakukan perbaikan terhadap
sistem tersebut. Dan juga melakukan pengupdatean soal-soal tes potensi akademik.
Spesifikasi Sistem
Spesifikasi Sistem yang diperlukan adalah :
§ Database : Ms SQL Server 2000 Professional
§ Development Tools :Microsoft Visual Studio Ver. 6.0
§ Operating System : Windows 95/98/2000/XP/ME/NT
§ Software Architecture :Client Server
§ Programming Method :Object Oriented
§ Application Environment :Local Area Network
Spesifikasi Hardware
§ Processor : min. Pentium III untuk Client (workstation)
min. Pentium IV untuk Server
§ Memory (RAM) : min. 128 MB untuk Client (workstation)
min. 512 MB untuk Server
§ Harddisk : Sesuai kebutuhan (min.20GB)
§ Display : Super VGA Support (Min. Resolusi 800x600)
§ Printer : Dotmatrix, Desjet, Laserjet
§ Networking : LAN
Perancangan Program Aplikasi
1. Rancangan Login
2. Rancangan Daftar
3. Rancangan Petunjuk Pemakaian
4. Rancangan Soal Tes
5. Rancangan Hasil
Tim Pembuat Aplikasi
No | Nama | Peran |
1 | Liza Maulida | Tim Leader , Desain Grafis |
2 | Andy Sukmawan | Progammer aplikasi , Analis software |
3 | Programmer database , Security System |
Jadwal Proyek
Untuk mengembangkan sistem “Aplikasi Tes Potensi Akademik untuk menentukan Penjurusan SMA” kurang lebih memerlukan waktu 3 bulan dengan pengaturan waktu berikut ini :
Jenis Kegiatan | Minggu ke- | ||||||||||||
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | ⇾ | |
Definisi | V | V | V |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Analisa | V | V | V | V | V |
|
|
|
|
|
|
|
|
Desain |
| V | V | V | V | V |
|
|
|
|
|
|
|
Pemrograman |
|
|
| V | V | V | V | V | V |
|
|
|
|
Pengujian |
|
|
|
|
|
| V | V | V | V | V |
|
|
Penerimaan Pengujian |
|
|
|
|
|
|
| V | V | V | V | V |
|
Pengoperasian |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
| V | V |
Penutup
Diharapkan proposal ini akan memberikan masukan berharga bagi pihak sekolah, untuk dapat mempertimbangkan usulan pemecahan masalah yang kami ajukan.
Proposal ini merupakan proposal pembuka bagi tahap selanjutnya, khususnya bagi persiapan survey dilapangan guna menggali data secara lebih mendalam untuk dapat menentukan luas cakupan, bobot kedalaman, dan tingkat kebutuhan yang diperlukan untuk menentukan sistem yang sesuai.
Besar harapan kami semoga apa yang kami usulkan dapat membantu kemudahan dalam pengambilan keputusan penjurusan di Sekolah Menengah Atas sehingga akan terjadi bentuk nyata terhadap peningkatan mutu kinerja sekolah.
Ø
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar